
April 23, 2025 | Other Activities
Dalam rangka mendukung pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030, diperlukan ketersediaan data parameter demografi yang terdisagregasi hingga level wilayah subnasional. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, BPS melalui tim pelaksana lintas kedeputian bekerja sama dengan UN Joint Program (yang terdiri dari UNFPA, UNICEF, WFP, dan UNRCO) tengah melakukan pemodelan Small Area Estimation (SAE) terhadap lima indikator demografi utama, yaitu Maternal Mortality Ratio (MMR), Neonatal Mortality Rate (NMR), Contraception Prevalence Rate (CPR), Unmet Need for Modern Contraception, dan Age Specific Fertility Rate (ASFR) untuk kelompok usia 10–14 tahun.
Berdasarkan hasil evaluasi sementara, masih diperlukan konfirmasi terhadap hasil pemodelan tersebut serta pengumpulan informasi terkait kesesuaiannya dengan kondisi nyata di lapangan. Sebagai bagian dari upaya ini, BPS menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Field Testing on the Estimation of Demographics Parameters Using SAE to Produce Disaggregate Data at Sub-National Level pada tanggal 23 April 2025 di The Southern Hotel Surabaya. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dinas P3AK Provinsi Jawa Timur, Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Dinas P3AP2KB Kota Surabaya, BKKBN Provinsi Jawa Timur, dan IPADI Jawa Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BPS Provinsi Jawa Timur, Dr. Ir. Zulkipli, M.Si., memberikan sambutan mengenai rencana pemanfaatan data DTSEN dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur. Acara dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Dr. Ateng Hartono, SE., M.Si., yang menekankan pentingnya memperoleh data kelima indikator demografi tersebut melalui metode SAE. Beliau menjelaskan bahwa pengumpulan data melalui sensus atau survei konvensional akan membutuhkan sumber daya yang sangat besar, sementara pendekatan SAE dapat memberikan estimasi yang lebih efisien dan terjangkau. Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi panel antara Tim SAE BPS RI dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, yang membahas lebih lanjut implementasi dan tantangan di lapangan