Pada Juni 2018 di Kota Surabaya terjadi inflasi sebesar 0.38 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 133,33, Lebih rendah nilainya jika dibandingkan dengan inflasi Jawa Timur yaitu sebesar 0,42 persen dan inflasi Nasional sebesar 0,59 persen. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, tercatat Kota Surabaya mengalami Inflasi terendah kedua setelah Kota Malang (0,25 persen), sedangkan inflasi tertinggi adalah Kab. Sumenep (0,84 persen).
Inflasi di Kota Surabaya terjadi karena lima kelompok pengeluaran mengalami inflasi (kenaikan harga). Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan harga tertinggi yaitu pada kelompok pengeluaran transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,23 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0.03 persen; dan kelompok pengeluaran sandang sebesar 0,02 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi di Kota Surabaya pada bulan Juni 2018 yaitu daging ayam ras, angkutan udara, kendaraan carter / rental, tarif kereta api dan angkutan antar kota.
Komoditas yang menyumbang terbesar dalam menghambat terjadinya inflasi di Kota Surabaya pada bulan Juni 2018 antara lain telur ayam ras, beras, emas perhiasan, tongkol pindang dan kembung rebus.
Laju inflasi tahun kalender (Januari – Juni 2018) Kota Surabaya sebesar 1,58 persen lebih rendah dari Jawa Timur sebesar 1,61 persen dan Nasional yang mencapai 1,90 persen.