•
Pada September 2020 Jawa Timur mengalami deflasi sebesar 0,15 persen.
Dari delapan kota IHK di Jawa Timur, tujuh kota mengalami deflasi dan
satu kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi di Probolinggo sebesar
0,35 persen. Sedangkan inflasi terjadi di Kediri sebesar 0,15 persen.
•
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh
turunnya sebagian indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan,
minuman dan tembakau sebesar 0,44 persen, kelompok kesehatan sebesar
0,04 persen, kelompok transportasi sebesar 0,61 persen, dan kelompok
informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen. Sedangkan
kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki
sebesar 0,02 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan
rutin rumah tangga sebesar 0,26 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan
budaya sebesar 0,09 persen, kelompok pendidikan sebesar
0,08
persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran sebesar 0,05
persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,03
persen. Sementara kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar
rumah tangga tidak mengalami perubahan.
•
Tingkat inflasi tahun kalender September 2020 sebesar 0,74 persen dan
tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2020 terhadap September 2019)
sebesar 1,30 persen.