Pada Juli 2018 di Kota Surabaya terjadi inflasi sebesar 0.03 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 133,37, Lebih rendah nilainya jika dibandingkan dengan inflasi Jawa Timur yang sebesar 0,07 persen dan inflasi Nasional sebesar 0,28 persen. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, tercatat Kota Surabaya mengalami Inflasi terendah, sama nilainya dengan Kab. Banyuwangi. Inflasi tertinggi adalah Kota Malang (0,21 persen), dan terdapat 1 kota yang mengalami deflasi yaitu Kab. Jember sebesar 0,08 persen
Inflasi di Kota Surabaya terjadi karena enam kelompok pengeluaran mengalami inflasi (kenaikan harga). Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan harga tertinggi yaitu pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 0,45 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok pengeluaran transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0.79 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi di Kota Surabaya pada bulan Juli 2018 adalah telur ayam ras, bensin, cabai rawit, tarif pulsa ponsel dan tomat sayur.
Komoditas yang menyumbang terbesar dalam menghambat terjadinya inflasi di Kota Surabaya pada bulan Juli 2018 antara lain angkutan udara, bawang merah, kendaraan carter / rental, angkutan antar kota dan daging ayam ras.
Laju inflasi tahun kalender (Januari – Juli 2018) Kota Surabaya sebesar 1,61 persen lebih rendah dari Jawa Timur yang sebesar 1,68 persen dan Nasional yang mencapai 2,18 persen.