Abstraksi
·
Pada Maret 2018 di Kota Surabaya terjadi inflasi sebesar 0.06 persen dengan Indeks Harga Konsumen
(IHK) sebesar 132,35, Sama nilainya dengan inflasi Jawa Timur yaitu
sebesar 0,06 persen, sedangkan inflasi Nasional sebesar 0,20 persen. Dari 8 kota IHK di
Jawa Timur, tercatat Kota Surabaya mengalami Inflasi tertinggi keempat
setelah Kota Malang (0,17 persen), Kab.
Banyuwangi (0,12 persen) dan Kota Kediri (0,10 persen).
· Inflasi di Kota Surabaya terjadi karena 4 kelompok pengeluaran
mengalami inflasi (kenaikan harga), 2 kelompok pengeluaran yang mengalami
deflasi dan 1 kelompok pengeluaran tidak mengalami inflasi maupun deflasi yaitu
pendidikan, rekreasi dan olah raga. Kelompok pengeluaran yang mengalami
kenaikan harga tertinggi yaitu pada kelompok pengeluaran sandang sebesar 0,29 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran
yang mengalami deflasi tertinggi yaitu pada kelompok pengeluaran bahan makanan
sebesar 0.07 persen.
·
Komoditas yang memberikan
sumbangan terbesar terjadinya inflasi di Kota Surabaya pada bulan Maret 2018 yaitu
bawang putih, bensin, bawang merah, cabai rawit, dan tongkol pindang.
·
Komoditas yang menyumbang terbesar
dalam menghambat terjadinya inflasi di Kota Surabaya pada bulan Maret 2018 antara
lain oleh beras, tomat sayur, kentang, wortel, dan telur ayam ras.
·
Laju inflasi tahun kalender (Januari
– Maret 2018) Kota Surabaya sebesar 0,83 persen dan Jawa Timur sebesar 0,82
persen, lebih rendah dari Nasional yang mencapai 0,99 persen.