Abstraksi
·
Pada bulan November 2019 di Kota Surabaya mengalami Inflasi sebesar 0.28 persen dengan
Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 137,40, termasuk Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,23 persen dan di tingkat Nasional mengalami inflasi sebesar 0,14 persen. Jika dibandingkan dari 8 kota IHK di Jawa Timur, semuanya mengalami inflasi. Tercatat Kab. Sumenep mengalami inflasi
tertinggi yaitu sebesar 0,41 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota
Malang, Kota Surabaya sendiri termasuk mengalami inflasi tertinggi keempat, sama nilainya dengan
inflasi Kab. Jember.
· Dari tujuh kelompok pengeluaran yang ada, 5 kelompok pengeluaran mengalami inflasi (kenaikan
harga), dan 2 kelompok pengeluaran mengalami deflasi (penurunan harga). Kelompok
pengeluaran yang mengalami kenaikan harga tertinggi yaitu pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 0,92
persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi tertinggi kelompok
pengeluaran sandang sebesar 0,35 persen.
·
Komoditas yang memberikan
sumbangan inflasi di Kota Surabaya pada bulan November 2019 adalah bawang merah, mujair, telur ayam ras, jeruk dan kontrak rumah
·
Komoditas yang dominan dalam menghambat terjadinya
inflasi
di Kota Surabaya pada bulan November 2019 antara lain emas perhiasan, pepaya,.melon, cabai merah, dan cabai rawit.
· Laju inflasi tahun kalender Kota Surabaya sebesar 1,60 persen dan tingkat
inflasi tahun ke tahun sebesar 2,26 persen. Di tingkat Jawa Timur laju inflasi tahun kalender maupun tingkat inflasi tahun ke tahun nilainya sedikit lebih rendah yaitu sebesar 1,59 persen dan 2,20 persen. Di tingkat Nasional laju inflasi
tahun kalender sebesar 2,37 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 3,08 persen.